Selasa, 16 Desember 2014

Rupiah Turun, Rusia Jadi Kambing Hitam By Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan :: Rupiah Turun, Rusia Jadi Kambing Hitam By Bulan Ramadlan
Sudah agak lama rupiah turun, banyak yang menyayangkan hal ini dan sangat banyak pula yang mempunyai pengamatan hal ini dikarenakan yang mengurus bukanlah ahlinya. dan kebetulan tadi saya baca-baca kabar di Yahoo, dan saya lihat artikel beserta komentarnya ternyata mengarah kepada pengambing hitaman kepada Rusia.

Artikel yang saya baca adalah:

Ini Kenapa Rusia Bisa Buat Rupiah Kian Anjlok
Bank Indonesia (BI) mengamati langkah Bank Sentral Rusia yang menaikkan suku bunga acuan 650 basis poin (Bps) dari 10,5 persen menjadi 17 persen. Kebijakan tersebut berdampak terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengungkapkan, Rusia tengah menghadapi tekanan berat dari penurunan harga minyak dunia. Pasalnya, penerimaan Rusia masih ditopang dari komoditas minyak.

"Kondisi ini membuat tekanan di mata uang Rubel Rusia yang jatuh 50 persen year to date. Akhirnya Rusia menaikkan 650 Bps dari 10,5 persen menjadi 17 persen demi mempertahankan Rubel," terang dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Kebijakan Bank Sentral AS, tambahnya, berpengaruh terhadap mata uang negara-negara berkembang termasuk nilai tukar rupiah. Namun Indonesia berjuang untuk menyehatkan fiskal dan moneter. Salah satunya menekan defisit transaksi berjalan.

"Dalam rangka mengundang modal masuk untuk sehatkan neraca pembayaran. Karena di kuartal IV ini lebih baik dari kuartal III. Jadi sepanjang tahun ini, estimasi kami bisa menjaga di level 3 persen dari PDB atau US$ 25 miliar," ucapnya.

Sementara Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku, penyesuaian suku bunga yang terlalu tajam hingga 650 Bps ini dapat berimplikasi buruk terhadap portofolio investasi negara lain.

Menurut dia, Rusia sudah enam kali selama menaikkan suku bunga acuan sepanjang 2014. Hal itu terpaksa dilakukan karena harga komoditas minyak dunia turun dan menggerus pendapatan Rusia sampai 50 persen. Juga akibat depresiasi Rubel dan inflasi.

"Pola pikirnya kalau interest rate naik tajam, ada perubahan di pasar terutama permintaan ker rupiah, surat utang pemerintah dan lainnya. Portofolio dipindahkan ke Rusia saja," pungkas Bambang. 

Dan ini komentar para pembaca:

Chr15To  •
Bapak / Ibu Mirza yg terhormat, saya tidak perlu penjelelasan panjang lebar mengenai penurunan nilai tukar rupiah, akan terlihat lebih pandai bila Bapak / Ibu Mirza menjelaskan bagaimana cara mengangkat kembali nilai tukar rupiah, penjelasan diatas sepertinya terlihat mencari kambing hitam saja.

Deni  •
anjlok ya anjlok saja jangan cari alasan negara lain. bisa kerja tidak...???

Deden  •
bentar lagi tentukan kurs itu pake kompas dan arah angin....... klo angin dari barat rupiah melemah... angin dari timur rupiah melempem..... apalagi musim hujan....... tenggelam.....

Van Mook  •
Setelah rusia jadi kambing hitam, nanti lama-lama sampe ke konspirasi wahyudi dkk

Abu Faiz  •
begitulah jika yang bukan ahlinya menjadi pemimpin.......hancur.....hancur......hancur......

Bayu  •
PAK ACTION DONG...JGN CUMAN TEORI...CARI JALAN SUPAYA KITA SELAMAT.....

Keadilan  •
salahin Rusia???..... dasar tak bisa kerja, bisanya cari kambing hitam......

Rizk  •
bikin alasan kok gak masuk akal. terbukti gak bisa kerja. minyak turun pengaruhnya rupiah turun, tapi BBM naik. lama lama kita jadi bodoh semua ..

Lilik  •
NEGARA DI ATAS ANGIN,, KASUS YANG PALING LUCU , NEGERI INI EXPOR MINYAK , KALAU MINYAK DUNIA TURUN RUGILAH PERTAMINA, TAPI NEGARA JUGA IMPOR MINYAK, KALAU MINYAK DUNIA NAIK RUGILAH NEGARA INI..WKKKKK
kalau rupiah turun , pada ketawa tu para pengusaha exportir,, modal rupiah jual dolar
sebaliknya pemerintah yang pusing...

Lalu bagaimana dengan pendapat anda?

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►