Senin, 22 Desember 2014

Aneh Tapi Nyata, Kulit Telur Bertekstur Pedang dan Salib By Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan :: Aneh Tapi Nyata, Kulit Telur Bertekstur Pedang dan Salib By Bulan Ramadlan

Sebutir telur ditemukan Udi Mas'ud bertekstur mirip pedang zaman romawi dan salib. Aneh tapi nyata. Warga Aloha Berdikari ini mengaku penemuan telur itu tidak disengaja.

"Ya tidak sengaja. Saat itu, hendak selamatan 7 hari ayah pada 28 Desember 2009 saya beli telur banyak untuk selamatan pada malam hari," kata Udi kepada detikcom di kantor redaksi detikcom biro Jatim Jalan Opak, Senin (22/12/2014).

Siang harinya, Dina anak pertama Udi minta digorengkan telur untuk makan. "Istri saya tanpa melihat mengambil telur. Ternyata menemukan telur tersebut dan menyimpannya. Dan baru diberitahukan seminggu kemudian," ungkapnya.

Saat itu, kata pria yang berprofesi tukang pijit panggilan itu melihat sendiri keanehan kulit telur tersebut. "Setelah itu, saya biarkan hingga 5 bulan tanpa saya beri apapun. Hanya saya taruh dalam kotak plastik diberi kain agar tidak pecah," tambahnya.

Penemuannya itu sempat membuat penasaran dan menanyakan ke paranormal. Dari hasil konsultasi, Udi disarankan agar telur bertekstur pedang dan mirip salib untuk pengobatan. Namun saran tersebut tidak dilaksanakan sampai saat ini.

Udi mengaku sebelum menemukan telur aneh itu, dirinya sama sekali tidak mempunyai firasat atau mimpi apapun. Bahkan selama menyimpan telur tersebut, dia tidak mempunyai ramuan khusus atau ruang khusus untuk menyimpan.

Namun dirinya ingin memberikan telur itu ke pihak gereja. "Memang ada rencana saya berikan ke gereja tapi ada tali asih sekitar Rp 40 juta. Paling cepat sebelum Natal, kalau tidak ya sebelum Paskah‎," pungkas dia.
Sumber berita: http://news.detik.com/surabaya/read/2014/12/22/165121/2784617/475/aneh-tapi-nyata-kulit-telur-bertekstur-pedang-dan-salib?nd772204btr

*****
Situs Klinterejo di Mojokerto yang Puluhan Tahun Terbengkalai
Sejak dipugar tahun 2009 lalu, Situs Klinterejo yang berlokasi di Dusun/Desa Klinterejo Kecamatan Sooko, Mojokerto masih minim perhatian dari pemerintah.

Hal itu terlihat dari kondisi situs yang dibiarkan apa adanya tanpa ada optimalisasi menjadi objek wisata sejarah. Bahkan, situs terancam dari kerusakan dan penjarahan lantaran tidak adanya pengamanan.

Komplek Situs Klinterejo identik dengan keberadaan petilasan Bhre Kahuri­pan atau Tri Buwana Tungga Dewi yang merupakan ibu Hayam Wuruk, Raja Majapahit yang ke empat. Namun di sekitar situs yang dibangun tahun 1372 Masehi seluas 1,5 hektar ini, juga ditemukan beberapa situs lain yang merupakan tempat tinggal Tri Buwana Tungga Dewi.

Pantauan detikcom di lokasi, komplek situs majapahit berada di tengah-tengah areal persawahan milik warga. Di sebuah lahan bekas galian pengrajin bata merah yang berjarak sekitar 100 meter sisi barat petilasan Tri Buwana Tungga Dewi, terlihat tumpukan bata merah kuno yang ditumbuhi lumut dan rumput liar.

Sedangkan 20 meter di sebelah barat situs ini, juga terlihat tumpukan bata merah kuno dengan konstruksi yang hampir sama. Kondisi situs di lokasi ini sedikit lebih baik. Meski sedikit ditumbuhi rumput liar dan berlumut, namun terdapat terpal yang menaungi tumpukan bata merah kuno ini.

Sangat disayangkan, meski di dua titik situs tersebut telah ada juru pelestari dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, namun tidak terdapat pagar pembatas. Siapapun dengan mudah bisa memasuki lokasi, sehingga potensi terjadinya perusakan dan penjarahan sangat besar.

"Antara tahun 2007-2009 pernah terjadi penjarahan bata merah di situs ini oleh warga sekitar. Karena warga juga kurang memahami nilai sejarah, bata merah digali dan dicongkel begitu saja untuk membangun rumah," ungkap Kepala Desa Klinterejo Zainal Abidin saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (15/6/2014).

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►